Sebuah bangunan
kuno atau bangunan “Jadul” peninggalan Belanda yang dibangun pada 1904
ini adalah sebuah tempat wisata di Jawa Tengah yang populer. Pada awalnya,Lawang Sewu adalah kantor
pusat perusahaan kereta api yang
dibangun oleh Belanda.
Sejarah gedung ini tak lepas dari sejarah perkeretaapian di
indonesia karena dibangun sebagai Het Hoofdkantoor Van de Nederlandsch –
Indische Spoorweg Maatscappij (NIS) yaitu kantor pusat NIS, perusahaan
kereta api swasta di masa pemerintahan Hindia belanda yang pertama kali
membangun jalur kereta api di Indonesia menghubungkan Semarang dengan
“Vorstenlanden” (Surakarta dan Yogyakarta) dengan jalur pertamanya Jalur
Semarang Temanggung 1867.
Awalnya administrasi NIS diselenggarakan di Stasiun Semarang NIS. Pertumbuhan jaringan yang pesat diikuti bertambahnya kebutuhan ruang kerja sehingga diputuskan membangun kantor administrasi di lokasi baru. Pilihan jatuh pada lahan di pinggir kota dekat kediaman Residen Hindia Belanda, di ujung selatan Bodjongweg Semarang. Direksi NOS menyerahkan perencanaan gedung ini kepada Prof Jacob F Klinkhamer dan B.J Ouendag, arsitek dari Amsterdam Belanda.
Karena memiliki pintu yang banyak, jumlah lubang pintunya terhitung sebanyak 429 buah dengan daun pintu lebih dari 1.200, masyarakat Semarang menamakannya Lawang (pintu) dan Sewu (seribu), artinya seribu pintu. Salah satu tempat wisata di Semarang yang unik ini ,juga sering dijadikan sebagai tempat pre-wedding bagi sebagian pasangan yang hendak menikah.
Untuk dapat masuk, Anda harus membayar tiket masuk Lawang Sewu sebesar Rp 10 ribu per orang. Jika ingin memasuki ruangan bawah tananhya, maka Anda harus membayar Rp 30 ribu per orang.
Alamat: Jl. Pemuda (Komplek Tugu Muda), Semarang, Jawa Tengah | Telp. (024) 3542015
Source : http://www.google.com
http://www.satupedang.blogspot.co.id/2015/02/sejarah-gedung-lawang-sewu.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar